Senin, 16 Mei 2011

Cinta Itu Berakhir di Rel Kereta





Hari ini adalah hari pertamaku mamakai seragam putih biru. Seperti anak-anak yang lain, aku tak ingin kalah penampilan dari mereka. Aku sudah bangun sejak jam 05.00 pagi, satu jam aku bersiap-siap untuk berpenampilan yang rapi dan menarik. Tak ingin pula aku terlambat datang ke sekolah baruku “SMPN 9 Surabaya”. Aku benar-benar tertarik dengan sekolahku ini, halamannya luas dan fasilitasnya pun cukup lengkap.
Ku pijakkan pertama kali langkah kakiku memasuki kelas. Aku duduk di sebelah Ema, teman yang baru ku kenal. Aku menyorot seluruh pandanganku di setiap sisi kelas ini. Ups, pandanganku menajam ketika ku lihat sosok pria yang belum ku kenal masuk ke kelas. Dia terus berjalan dan akhirnya memilih tempat duduk di sisi depan pojok, aku tak bisa menghentikan pandanganku padanya.
Sebulan telah berlalu, aku telah mengenal seluruh siswa di kelas ini dan kehangatan kelas kami pun kini kian semakin terasa. Dan kini aku telah mengenal namanya, Muhammad Fajar Khoironi, di panggil Fajar. Entah aku tak mengerti ada sesuatu yang mengganjal di hatiku padanya sejak pertama kali aku memandangnya.
Hari demi hari ku lalui, tak sadar semakin dekat pula aku dengan Fajar. Dan aku tak bisa berbohong ini adalah pertama kali jatuh cinta pada seorang pria. Aku menceritakan perasaanku pada Ema, sahabat terbaikku.